Kekasaran permukaan adalah salah satu
penyimpangan yang disebabkan oleh kondisi pemotongan dari proses pemesinan.
Oleh karena itu, untuk memperoleh produk bermutu berupa tingkat kepresisian
yang tinggi serta kekasaran permukaan yang baik, perlu didukung oleh proses
pemesinan yang tepat. Karakteristik kekasaran permukaan dipengaruhi oleh faktor
kondisi pemotongan dan geometri pahat Untuk memperoleh profil suatu permukaan,
digunakan suatu alat ukur yang disebut surface tester. Dimana jarum peraba
(Stylus) dari alat ukur bergerak mengikuti lintasan yang berupa garis lurus
dengan jarak yang ditentukan terlebih dahulu. Panjang lintasan disebut panjang
pengukuran sesaat setelah jarum bergerak dan sesaat sebelum jarum berhenti,
maka secara elektronis alat ukur melakukan perhitungan berdasarkan data yang
diperoleh dari jarum peraba. Bagian dari panjang ukuran dilakukan analisa dari
profil permukaan yang disebut sebagai panjang sampel.
Pertumbuhan keausan pahat salah
satunya ditandai dengan adanya penurunan kehalusan permukaan hasil proses
pemesinan yang semakin kasar. Hal tersebut terjadi karena permukaan mata pahat
yamg kontak langsung dengan benda kerja telah mengalami deformasi. Pada
praktiknya untuk mengetahui kekasaran permukaan biasanya operator
membandingkannya secara visual atau dengan perabaan. Akan tetapi untuk hal
khusus dimana tidak dapat dilakukan dengan perabaan/secara visual, maka
diperlukan alat ukur kekasaran permukaan untuk menentukan harga kekasarannya.
Dimana yang dimaksud dengan permukaan di sini adalah batas yang memisahkan
benda padat dengan sekelilingnya.
Karakteristik suatu permukaan memegang peranan
penting dalam perancangan komponen mesin/peralatan. Banyak hal dimana
karakteristik permukaan perlu dinyatakan dengan jelas misalnya dalam kaitannya
dengan gesekan, keausan, pelumasan, tahanan kelelahan, perekatan dua atau lebih
komponen-komponen mesin dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar